Sunday, June 27, 2010

3 CAHAYA DI HARI KIAMAT~!!!





Di hari kiamat ada tiga cahaya yang berlainan:
* Cahaya yang pertama seperti bintang-bintang
* Cahaya yang kedua seperti cahaya bulan
* Cahaya yang ketiga seperti cahaya matahari

Apabila ditanya apakah ini? Lalu dijawab: "Cahaya yang pertama ialah wajah manusia yang ketika di dunia, mereka akan meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci dan mengambil air sembahyang bila terdengar azan.

Yang kedua ialah cahaya wjah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum azan.

Cahaya yang ketiga ialah cahaya mereka seperti matahari. Mereka di dunia sudah bersiap sedia di dalam masjid sebelum azan lagi.

Renung-renungkan di manakah letaknya kita? Adakah seperti cahaya matahari, bulan, atau bintang?
Ataupun malap tak bercahaya? Semoga kita sama-sama membuat anjakan paradigma ke atas diri kita agar mendapat syurga firdaus yang kekal abadi. Ameen.

Saturday, June 26, 2010

KISAH TELADAN~UNTA MENJADI HAKIM!!!

Pada zaman Rasulullah s.a.w, ada seorang Yahudi yang menuduh orang Muslim mencuri untanya. Maka dia datangkan empat orang saksi palsu dari golongan munafik. Nabi s.a.w lalu memutuskan hukum unta itu milik orang Yahudi dan memotong tangan Muslim itu sehingga orang Muslim itu kebingungan. Maka ia pun mengangkatkan kepalanya menengadah ke langit seraya berkata, "Tuhanku, Engkau Maha Mengetahui bahawa sesungguhnya aku tidak mencuri unta itu." 
Selanjutnya orang Muslim itu berkata kepada Nabi s.a.w, "Wahai Rasulullah, sungguh keputusanmu itu adalah benar, akan tetapi mintalah keterangan dari unta ini." 

Kemudian Nabi s.a.w bertanya kepada unta itu, "Hai unta, milik siapakah engkau ini ?" 
Unta itu menjawab dengan kata-kata yang fasih dan terang, "Wahai Rasulullah, aku adalah milik orang Muslim ini dan sesungguhnya para saksi itu adalah dusta." 
Akhirnya Rasulullah s.a.w berkata kepada orang Muslim itu, "Hai orang Muslim, beritahukan kepadaku, apakah yang engkau perbuat, sehingga Allah Taala menjadikan unta ini dapat bercakap perkara yang benar." 
Jawab orang Muslim itu, "Wahai Rasulullah, aku tidak tidur di waktu malam sehingga lebih dahulu aku membaca selawat ke atas engkau sepuluh kali." 

Rasulullah s.a.w bersabda, 
"Engkau telah selamat dari hukum potong tanganmu di dunia dan selamat juga dari seksaan di akhirat nantinya dengan sebab berkatnya engkau membaca selawat untukku." 
Memang membaca selawat itu sangat digalakkan oleh agama sebab pahala-pahalanya sangat tinggi di sisi Allah. Lagi pula boleh melindungi diri dari segala macam bencana yang menimpa, baik di dunia dan di akhirat nanti. Sebagaimana dalam kisah tadi, orang Muslim yang dituduh mencuri itu mendapat perlindungan daripada Allah melalui seekor unta yang menghakimkannya.

Thursday, June 24, 2010

SIAPA YANG MAMPU???

Kala hati menangis,
Kala hati berduka,
Kala hati bersedih,

Siapakah yang mampu mendengarnya,

Memujuknya,

Juga mengubatnya?



Ibu??

Rasa terlalu membebankan ibu,

Sudah sering aku mengadu,

Aku malu terus-terusan mengadu,

Walau riaknya,

Seolah-olah mereka dihargai,

Aku tahu..

Ibu sentiasa bersedia,

Mendengar setiap yang dibicarakan,

Mengeluarkan kalimah,

Yang menyejukkan..



Tapi maaf,

Aku tak mahu ibu turut bersedih,

Melihat dan mendengar luahan hatiku,


Ayah??

Raut wajah nya memilu kan hatiku,

Tak sanggup aku menambahkannya,

Tanggungjawab yang dipikulnya,

Sudah cukup menyatakan bebanannya,

Tegakah aku melihat ayah,

Terus terbeban?



Tidak!!

Walau aku tahu ayah ikhlas,

Cukuplah aku yang merasakan..



Sahabat??

Aku tahu engkau ikhlas mendengarnya,

Tapi engkau takkan faham,

Apa yang bermukim di hatiku,

Aku hargai keikhlasan mu,
Aku hargai kejujuran mu,

Mendengar setiap yang kuluahkan,

Memberi semangat kala aku terjatuh,



Maafkan aku,

Walau engkau tak dapat mengerti sepenuhnya,

Aku tahu 1000 kali dihatimu terdetik,

"Andai aku dapat merasainya",

Aku sungguh bertuah,

Didampingi sahabat sepertimu,



Tapi aku akui,

Walau sederas mana air mataku jatuh,

Di hadapan mu,

Hatiku tetap menangis,

Tiada siapa yang mampu memujuknya,

Mahupun mengubatnya..






Hati..

siapakah yang mampu mengubatmu?



Walau aku membuat coretan,

Di atas 1000 helaian kertas sekalipun,

Mereka tetap tak dapat mengerti,

Mengapa aku tidak mahu berkongsi,

Membebaskan semuanya yang terbuku.



YA ALLAH..

KUPOHON PETUNJUK DAN HIDAYAHMU,

TUNJUKILAH HAMBA JALAN YANG ENGKAU REDHAI,

SESUNGGUHNYA ENGKAU  MAHA MENGETAHUI,

SETIAP YANG TERDETIK DI HATI HAMBA,

KUPOHON KEAMPUNAN MU YA ALLAH,



Aku yakin hanya kepada ALLAH,

hatiku akan tenang dan bahagia.



La tahzan waLa takhaf, inna Allahama'ana...
www.iluvislam.com
Oleh: ameera_humaira
Editor: deynarashid

Tuesday, June 22, 2010

MANGKUK YANG CANTIK, MADU DAN SEHELAI RAMBUT~!!!





Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. isterinya Sayidatina Fathimah r.ha. puteri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut). 

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut". 


Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 


Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 


'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumahnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 


Fatimah r.ha. berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 


Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 


Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan rukun-rukun agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 


Allah SWT berfirman, " Syurga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju syurga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 

"Sampaikanlah daripadaku walaupun sepotong ayat.." (hadith) 

Saturday, June 19, 2010

Non-Muslim Psychologist Discovers the Effect of Repeating the Word "ALLAH" in Curing Psychological Diseases~!!





Vander Hoven, a psychologist from Netherlands, announced his new discovery about the effect of reading the Qur'an and repeating the word ALLAH both on patients and on normal persons.

The Dutch professor confirms his discovery with studies and research applied on many patients over a period of three years. Some of his patients were non-Muslims, others do not speak Arabic and were trained to pronounce the word "ALLAH" clearly; the result was great, particularly on those who suffer from dejection and tension.

"Al Watan", a Saudi daily reported that the psychologist was quoted to say that Muslims who can read Arabic and who read the Qur'an regularly can protect themselves from psychological diseases. The psychologist explained how each letter in the word "ALLAH" affects healing of psychological diseases. He pointed out in his research that pronouncing the first letter in the word "ALLAH" which is the letter (A), released from the respiratory system, controls breathing.

He added that pronouncing the velar consonant (L) in the Arabic way, with the tongue touching slightly the upper part of the jaw producing a short pause and then repeating the same pause constantly, relaxes the aspiration. Also, pronouncing the last letter which is the letter (H) makes a contact between the lungs and the heart and in turn this contact controls the heart beat.

What is exciting in the study is that this psychologist is a non-Muslim, but interested in Islamic sciences and searching for the secrets of the Holy Qur'an.

Allah, The Great and Glorious, says, "We will show them Our signs in the universe and in their own selves, until it becomes manifest to them that this (Qur'an) is the truth." (Holy Qur'an 42:53)

Lesson: Always remember Allah and read the Quran wherever and whenever.
May Allah guide us all to the the truth and keep us all on the straight path
Ameen

Monday, June 14, 2010

Fadhilat Wuduk~!!!




1. Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, ampunilah dosa mulut dan lidahku ini".

2. Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, putihkanlah muka ku di akhirat kelak, Janganlah Kau hitamkan muka ku ini".

3. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah, berikanlah hisab-hisab ku di tangan kanan ku ini".

4. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah, janganlah Kau berikan hisab-hisab ku di tangan kiri ku ini".

5. Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah, lindunganlah daku dari terik matahari di padang Masyar dengan Arasy Mu".

6. Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah, ampunilah dosa telinga ku ini" .

7. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan."Ya Allah, permudahkanlah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim".

8. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah, bawakanlah daku pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat-tempat maksiat".

Penjelasannya :

Penjelasan nombor 1 : Kita hari-hari bercakap benda-benda yang tak berfaedah
Penjelasan nombor 2 : Ahli syurga mukanya putih berseri-seri
Penjelasan nombor 3 : Ahli syurga diberikan hisab-hisabnya di tangan kanan
Penjelasan nombor 4 : Ahli neraka diberikan hisab-hisabnya di tangan kiri
Penjelasan nombor 5 : Panas di Padang Masyar macam matahari sejengkal di atas kepala.
Penjelasan nombor 6 : Hari-hari mendengar orang mengumpat, memfitnah dll
Penjelasan nombor 7 : Ahli syurga melintasi titian dengan pantas sekali
Penjelasan nombor 8 : Qada' dan Qadar kita di tangan Allah




Ramai di antara kita yang tidak sedar akan hakikat bahawa setiap yang dituntut dalam Islam mempunyai hikmah nya yang tersendiri. Pernah kita terfikir mengapa kita mengambil wuduk sedemikian rupa? Pernah kita terfikir segala hikmah yang kita perolehi dalam menghayati Islam? Pernah kita terfikir mengapa Allah lahirkan kita sebagai umat Islam? Bersyukurlah dan bertaubat selalu. Zikir kepada Allah membuatkan hati menjadi tenang.



SUBHANALLAH
ALHAMDULILLAH

ALLAH AKBAR

Saturday, June 12, 2010

MUJAHIDAH...TERUSKAN MUJAHADAH MU~!!!

www.iluvislam.com
hubbillah21
editor: azzahra_solehah





Wahai mujahidah, 
Bila ku melihat semangatmu yang berkobar-kobar 
Hatiku pun ikut tercabar 
Tercabar kerna ingin menjadi sepertimu 

Kental semangatmu tidak disangsi 
Tidak mengenal apa erti putus asa 
Setiap kekurangan cuba kau perbaiki 
Setiap kelemahan cuba kau atasi 
Setiap kesilapan cuba kau hadapi 

Aku bangga melihatmu 
Seorang mujahidah yang berjuang 
Demi untuk menolong Tuhanmu 
Dan menjunjung sunnah nabimu 

Halangan, cabaran, tohmahan kau tolak ke tepi 
Semakin dicaci semakin teguh kau berdiri 
Usahkan mundur 
Setapak pun tak mungkin berundur 
Sucinya hatimu wahai mujahidah 

Seluruh masa, harta, tenaga dan usahamu 
Ikhlas kau salurkan untuk-Nya 
Keyakinanmu untuk mengembalikan 
Islam kembali Pasti menjadi realiti 
Hakikat itu pasti terjadi 

Walaupun mungkin hayatmu tak kesampaian 
Untuk menatap saat-saat kegemilangan 
Namun itu bukan penghalang bagimu 
Perananmu sudah kau laksanakan 
Terserah kepada yang Esa untuk menentukannya 
Berusahalah dan teruslah berusaha 
Serahkan hasilnya kerana ia milik-Nya 

Usah disesali harta yang telah kau infakkan 
Usah ditangisi masa yang telah kau sumbangkan 
Keyakinan terhadap janji Tuhanmu 
Penawar bagi segala kedukaanmu 



Syurgalah tempatmu 
Istanamu teguh berdiri di sana 
Para anbiya dan sahabat teman bicaramu 
Pakaian indah pembalut tubuhmu 
Makanlah dan minumlah semahumu 
Semua untukmu Hanya untukmu 
Yakinlah wahai mujahidah tercinta.

Monday, June 7, 2010

AIR MATA KEINSAFAN~!!!



Pada setiap Jumaat, selepas selesai menunaikan solat Jumaat, seorang Imam 



dan anaknya yang berumur 7 tahun akan berjalan menyusuri jalan di kota itu 

dan menyebarkan risalah bertajuk "Jalan-jalan Syurga" dan beberapa karya 

Islamik yang lain. 




Pada satu Jumaat yang indah, pada ketika Imam dan anaknya itu hendak keluar seperti biasa meghulurkan risalah-risalah Islam itu, hari itu menjadi amat dingin dan hujan mulai turun. 




Anak kecil itu mula membetulkan jubahnya yang masih kering dan panas dan 
seraya berkata "Ayah! Saya dah bersedia" 

Ayahnya terkejut dan berkata "Bersedia untuk apa?". "Ayah bukankah ini 

rasanya kita akan keluar menyampaikan risalah Allah" 


"Anakku! Bukankah sejuk keadaan di luar tu dan hujan juga agak lebat" 


"Ayah bukankah masih ada manusia yang akan masuk neraka walaupun ketika 
hujan turun" 



Ayahnya menambah "Ayah tidak bersedia hendak keluar dalam keadaan cuaca 

sebegini" 


Dengan merintih anaknya merayu "Benarkan saya pergi ayah?" 



Ayahnya berasa agak ragu-ragu namun menyerahkan risalah-risalah itu kepada anaknya "Pergilah nak dan berhati-hatilah. Allah bersama-sama kamu!" 



"Terima kasih Ayah" Dengan wajah bersinar-sinar anaknya itu pergi meredah 

hujan dan susuk tubuh kecil itu hilang dalam kelebatan hujan itu. 

Anak kecil itu pun menyerahkan risalah-risalah tersebut kepada sesiapa pun 

yang dijumpainya. Begitu juga dia akan mengetuk setiap rumah dan memberikan risalah itu kepada penghuninya. 


Setelah dua jam, hanya tinggal satu saja risalah "Jalan-jalan Syurga" ada 

pada tangannya. Dia berasakan tanggungjawabnya tidak akan selesai jika masih ada risalah di tangannya. Dia berpusing-pusing ke sana dan ke mari mencari siapa yang akan diserahkan risalah terakhirnya itu namun gagal. 


Akhirnya dia ternampak satu rumah yang agak terperosok di jalan itu dan mula mengatur langkah menghampiri rumah itu. Apabila sampai sahaja anak itu di rumah itu, lantas ditekannya loceng rumah itu sekali. Ditunggunya sebentar dan ditekan sekali lagi namun tiada jawapan. Diketuk pula pintu itu namun sekali lagi tiada jawapan. Ada sesuatu yang memegangnya daripada pergi, mungkin rumah inilah harapannya agar risalah ini diserahkan. Dia mengambil keputusan menekan loceng sekali lagi. Akhirnya pintu rumah itu dibuka. 



Berdiri di depan pintu adalah seorang perempuan dalam lingkungan 50an. 


Mukanya suram dan sedih. "Nak, apa yang makcik boleh bantu?" 


Wajahnya bersinar-sinar seolah-olah malaikat yang turun dari langit. 



"Makcik, maaf saya mengganggu, saya hanya ingin menyatakan yang ALLAH amat sayangkan makcik dan sentiasa memelihara makcik. Saya datang ini hanya hendak menyerahkan risalah akhir ini dan makcik adalah orang yang paling bertuah". Dia senyum dan tunduk hormat sebelum melangkah pergi. 


"Terima kasih nak dan Tuhan akan melindungi kamu" dalam nada yang lembut 


Minggu berikutnya sebelum waktu solat Jumaat bermula, seperti biasa Imam 

memberikan ceramahnya. Sebelum selesai dia bertanya " Ada sesiapa nak 
menyatakan sesuatu"? 


Tiba-tiba sekujur tubuh bangun dengan perlahan dan berdiri. Dia adalah 

perempuan separuh umur itu. "Saya rasa tiada sesiapa dalam perhimpunan ini 
yang kenal saya. Saya tak pernah hadir ke majlis ini walaupun sekali. Untuk 
pengetahuan anda, sebelum Jumaat minggu lepas saya bukan seorang Muslim. 
Suami saya meninggal beberapa tahun lepas dan meninggalkan saya keseorangan dalam dunia ini". Air mata mulai bergenang di kelopak matanya. 


"Pada Jumaat minggu lepas saya mengambil keputusan untuk membunuh diri. Jadi saya ambil kerusi dan tali. Saya letakkan kerusi di atas tangga menghadap 


anak tangga menuruni. Saya ikat hujung tali di galang atas dan hujung satu 
lagi diketatkan di leher. Apabila tiba saat saya untuk terjun, tiba-tiba 
loceng rumah saya berbunyi. Saya tunggu sebentar, pada anggapan saya, siapa 
pun yang menekan itu akan pergi jika tidak dijawab. Kemudian ia berbunyi 
lagi. Kemudian saya mendengar ketukan dan loceng ditekan sekali lagi". 


"Saya bertanya sekali lagi. Belum pernah pun ada orang yang tekan loceng ini 

setelah sekian lama. Lantas saya melonggarkan tali di leher dan terus pergi 
ke pintu". 


"Seumur hidup saya belum pernah saya melihat anak yang comel itu. 



Senyumannya benar-benar ikhlas dan suaranya seperti malaikat". "Makcik, maaf saya mengganggu, saya hanya ingin menyatakan yang ALLAH amat sayangkan makcik dan sentiasa memelihara makcik". Itulah kata-kata yang paling indah yang saya dengar". 


"Saya melihatnya pergi kembali menyusuri hujan. Saya kemudian menutup pintu dan terus baca risalah itu setiap muka surat . Akhirnya kerusi dan tali yang hampir-hampir menyentap nyawa saya diletakkan semula ditempat asal mereka. 




Aku tak perlukan itu lagi". 


"Lihatlah, sekarang saya sudah menjadi seorang yang bahagia, yang menjadi 

hamba kepada Tuhan yang satu ALLAH. Di belakang risalah terdapat alamat ini dan itulah sebabnya saya di sini hari ini. Jika tidak disebabkan malaikat 
kecil yang datang pada hari itu tentunya roh saya ini akan berada 
selama-lamanya di dalam neraka" 


Tiada satu pun anak mata di masjid itu yang masih kering. Ramai pula yang 

berteriak dan bertakbir ALLAHUAKBAR! 

Imam lantas turun dengan pantas dari mimbar lantas terus memeluk anaknya 
yang berada di kaki mimbar dan menangis sesungguh-sungguh hatinya. 


Jumaat ini dikira Jumaat yang paling indah dalam hidupnya. Tiada anugerah 

yang amat besar dari apa yang dia ada pada hari ini. Iaitu anugerah yang 
sekarang berada di dalam pelukannya. Seorang anak yang seumpama malaikat. 

Biarkanlah air mata itu menitis. Air mata itu anugerah ALLAH kepada 
makhlukNya yang penyayang 



Panjangkanlah risalah ini. Ingat ALLAH sentiasa menyayangi dan memelihara 

kamu! 





TAKBIR!! ALLAHUAKBAR!



LINKWITHIN

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...